November 2018


Oleh; Ust Hendra Sudrajat
Materi 6
اَلدِّلاَلَةُ وَأَنْوَاعُهَا
DILALAH DAN JENISNYA
تَعْرِيْفُهَا:
Definisinya:
اَلدِّلاَلَةُ هِيَ فَهْمُ أَمْرٍ مِنْ أَمْرٍ٬
Dilalah ialah memahami suatu perkara dari perkara (yang lain).
وَيُسَمَّی الْأَمْرُ الْأَوَّلُ الْمَدْلُوْلَ٬ وَالْأَمْرُ الثَّانِي الدَّالَّ.
Dan kalimat أَمْر yang pertama disebut MADLUL, dan kalimat أَمْر yang kedua disebut DALL.
أَقْسَامُهَا:
Pembagiannya (:Dilalah)
وَتَنْقَسِمُ إِلَی قِسْمَيْنِ:
Dan terbagi (Dilalah) kepada dua bagian:
١- لَفْظِيَّةٌ وَهِيَ مَاكَانَ الدَّالُّ فِيْهَا لَفْظًا أَوْ صَوْتًا.
1 .LAFZHIYYAH, ialah keadaan Dall (:petunjuk) didalamnya berupa lafazh atau suara
وَهِيَ عَلَی ثَلاَثَةِ أَنْوَاعٍ:
Dan Dilalah Lafzhiyyaj terbagi kepada tiga jenis:
١- طَبِيْعِيَّةٌ وَهِيَ مَاكَانَ الدَّالُّ فِيْهَا عَرَضًا طَبِيْعِيًّا.
1. Dilalah THOBI'IYYAH, ialah keadaan Dallu/petunjuk didalamnya berupa ungkapan tabiat.
كَدِلاَلَةِالْأَنِيْنِ عَلَی الْأَلَمِ.
Seperti dilalah rintihan yang menunjukkan kepada kesakitan.
٢- عَقْلِيَّةٌ وَهِيَ مَاكَانَ الدَّالُّ فِيْهَا عَقْلاً.
2. Dilalah AQLIYYAH, ialah keadaan Dallu/petunjuk didalamnya berupa akal/logika.
كَدِلاَلَةِالْكَلاَمِ فِي الْحُجْرَةِ عَلَی إِنْسَانٍ بِهَا.
Seperti dilalah ucapan/pembicaraan didalam sebuah ruangan yang menunjukkan adanya orang didalamnya
٣- وَضْعِيَّةٌ وَهِيَ مَاكَانَ الدَّالُّ فِيْهَا وَضْعًا وَاصْطِلاَحًا.
3. Dilalah WADL'IYYAH, ialah keadaan Dallu/petunjuk didalamnya berupa undang-undang dan istilah.
كَدِلاَلَةِالْأَلْفَاظِ عَلَی مَعَانِيْهَا الْمَوْضُوْعَةِ لَهَا فِي اللُّغَةِ.
Seperti dilalah lafazh-lafazh  yang menunjukkan kepada makna yang diperuntukan baginya dalam bahasa.
ب- غَيْرُ لَفْظِيَّةٍ وَهِيَ مَا كَانَ الدَّالُّ فِيْهَا غَيْرَ لَفْظِيَّةٍ أَوْ صَوْتٍ.
B. GHOIR LAFZHIYYAH, ialah keadaan Dall/petunjuk didalamnya tidak berupa lafazh atau suara.
وَهِيَ ثَلاَثَةُ أَنْوَاعٍ أَيْضًا:
Dan ia (Dilalah Ghoir Lafzhiyyah) ada tiga jenis juga, yaitu:
١- طَبِيْعِيَّةٌ وَهِيِ مَا كَانَ الدَّالُّ فِيْهَا عَرَضًا طَبِيْعِيًّا.
1.      Thobi'iyyah, ialaj keadaan petunjuk didalamnya berupa ungkapan tabiat.
كَدِلاَلَةِ حُمْرَةِ الْوَجْهِ عَلَی الْخَجَلِ.
Seperti wajah  memerah yang menunjukkan perasaan malu.
٢- عَقْلِيَّةٌ وَهِيَ مَا كَانَ الدَّالُّ فِيْهَا عَقْلاً.
2.      Aqliyyah, ialah keadaan petunjuk didalamnya berupa akal.
كَدِلاَلَةِ تَغَيِيْرِ نِظَامِ الحُجْرَةِ عَلَی أَنَّ شَخْصًا دَخَلَهَا وَأَحْدَثَ فِيْهَا ذٰلِكَ التَّغْيِيْرَ.
Seperti perubahan susunan dalam kamar yg menunjukkan ada seseorang yg telah masuk kedalamnya dan melakukan perubahan itu  didalamnya.
٣- وَضْعِيَّةٌ وَهِيَ مَا كَانَ الدَّالُّ فِيْهَا شَيْئًا اصْطِلاَحِيًّا وُضِعَ لِيَدُلَّ عَلَی الْمَعْنَی الْمَفْهُوْمِ مِنْهُ.
3.      Wadl'iyyah ialah keadaan petunjuk didalamnya berupa suatu istilah yang diletakkan untuk menunjukkan suatu makna/arti dari istilah tersebut.
كَدِلاَلَةِ الشَّرِيْطِ اْلأَسْوَدِ عَلَی ذِرَاعِ الْأَوْرَبَی عَلَی الْحُزْنِ.
Seperti pita hitam yg ada dilengan atas orang eropa yg menunjukkan kepada kesedihan.
وَالدِّلاَلَةُ الْمَقْصُوْدَةُ فِي عِلْمِ الْمَنْطِقِ هُوَ النَّوْعُ الثَّالِثُ مِنَ الدِّلاَلَةِ اللَّفْظِيَّةِ٬ وَهُوَ الدِّلاَلَةُ اللَّفْظِيَّةُ الْوَضْعِيَّةُ.
Dan Dilalah yang dimaksud/dituju dalam ilmu Manthiq adalah jenis ketiga dari Dilalah Lafzhiyyah, yaitu DILALAH LAFZHIYYAH WADH'IYYAH.
أَقْسَامُ الدِّلاَلَةِ اللَّفْظِيَّةِ الْوَضْعِيَّةِ.
Pembagian Dilalah Lafzhiyyah Wadh'iyyah.
تَنْقَسِمُ الدِّلاَلَةُ اللَّفْظِيَّةُ الْوَضْعِيَّةُ إِلَی ثَلاَثَةِ أَقْسَامٍ:
Dilalah Lafzhiyyah Wadh'iyyah terbagi kepada tiga macam, yaitu:
١- مُطَابَقِيَّةٌ وَهِيَ دِلاَلَةُ اللَّفْظِ عَلَی تَمَامِ مَعْنَاهُ الْمَوْضُوْعِ لَهُ.
1.      MUTHOBAQIYYAH, ialah sebuah lafazh yg menunjukkan makna yang lengkap/sempurna terhadap apa yang diperuntukkan untuk(lafazh)nya.
كَدِلاَلَةِ الْجَوَادِ عَلَی الْحَيَوَانِ الصَّاهِلِ.
seperti (lafazh) اَلْجَوَادُ yang menunjukkan kepada hewan yang meringkik.
وَكَدِلاَلَةِ الْبَيْتِ عَلَی مَجْمُوْعِ الْأَعْمِدَةِ وَالْجُدْرَانِ وَالْأَسْقَفِ الَّتَي  يَحْتَوِيْهَا.
Dan seperti lafazh البَيْت yang menunjukkan kepada kumpulan dari tiang-tiang, dinding-dinding dan atap yang menaunginya.
٢- تَضَمُّنِيَّةٌ وَهِيَ دِلَالَةُ اللَّفْظِ عَلَی جُزْءِ مَعْنَاهُ الْمَوْضُوْعِ لَهُ.
2.      TADHOMMUNIYYAH, ialah sebuah lafazh yg menunjukkan kepada sebagian makna yg diperuntukkan untuknya.
كَدِلاَلَةِ بَيْتٍ عَلَی الْجُدْرَانِ فَقَطْ.
Seperti lafazh بَيْت yang menunjukkan kepada dinding saja.
٣- اِلْتِزَامِيَّةٌ وَهِيَ دِلاَلَةُ اللَّفْظِ عَلَی شَيْءٍ خَارِجٍ عَنْ مَعْنَاهُ لاَزِمٍ لَهُ.
3.      ILTIZAMIYYAH ialah sebuah lafazh yg menunjukkan  kepada sesuatu yang keluar dari makna seharusnya.
كَدِلاَلَةِ سَقْفٍ عَلَی جِدَارٍ يَحْمِلُهُ.
Seperti lafazh سَقَفٍ (atap) yg menunjukkan kepada makna dinding yang menopangnya.



Oleh; Ust Hendra Sudrajat
Materi 5
Pembagian Ilmu
أَقْسَامُهُ
Pembagian ilmu
يَنْقَسِمُ الْعِلْمُ إِلَی تَصَوُّرٍ وَ تَصْدِيْقٍ.
Terbagi ilmu itu (menurut ahli Manthiq) kepada 2:
a. TASHOWWUR
b. TASHDIEQ
١- فَالتَّصَوُّرُ هُوَ إِدْرَاكُ حَقَائِقِ الْمُفْرَدَاتِ مِنْ غَيْرِ تَعَرُّضٍ لِإِثْبَاتِ شَيْءٍ لَهَا أَوْ نَفْيِهِ عَنْهَا.
1.Tashowwur ialah mengetahui hakikat satuan-satuan tanpa adanya pertentangan (satu sama yang lainnya), untuk menetapkan sesuatu kepadanya atau meniadakan sesuatu itu daripadanya.
وَذٰلِكَ كَإِدْرَاكِ مَعْنَی لَفْظِ "أَحْمَدُ"، وَ "طَاهِرٌ"، وَ "أَنْتَ"، وَ "هِيَ" وَ غَيْرِهَا مِنَ الْمَعَارِفِ السَّبْعِةِ.
Dan itu seperti mengetahui makna lafazh "Ahmad", "Thohir", "Anta", "Hiya" dan yang lainnya yang termasuk isim makrifat yang tujuh.
وَكَإِدْرَاكِ مَعْنَی "بَيْتٌ" وَ "طَائِرٌ" وَ"شَجَرَةٌ" .
Dan seperti mengetahui makna "rumah" , "burung" dan "pohon".
٢- وَالتَّصْدِيْقُ هُوَ إِدْرَاكُ النِّسْبَةِ التَّامَّةِ بَيْنَ مُفْرَدَيْنِ٬
2. Tashdieq ialah mengetahui hubungan yg sempurna diantara dua satuan.
أَوْ هُوَ الْحُكْمُ عَلَی حَقِيْقَةٍ بِإِثْبَاتِ شَيْءٍ لَهَا أَوْ نَفْيِهِ عَنْهَا.

Atau (Tashdieq itu) ialah (memberlakukan) suatu ketentuan pada suatu hakikat dengan menetapkan sesuatu kepadanya atau meniadakan sesuatu darinya.
وَذٰلِكَ كَإِدْرَاكِنَا بِأَنَّ "مُحَمَّدُ عَبْدُهُ" بَاعِثُ النَّهْضَةِ الْإِسْلاَمِيَّةِ الْحَدِيْثَةِ٬
Dan (termasuk) Tashdieq itu seperti pengetahuan kita bahwa Muhammad Abduh adalah pelopor kebangkitan islam modern,
وَأَنَّ إِنْدُوْنِسِيَّا بِلاَدٌ غَنِيَّةٌ٬
dan bahwa indonesia adalah negeri yang kaya raya,
 وَكَإِدْرَاكِنَا بِأَنَّ مِصْرَ لَيْسَتْ فِي آسِيَا٬
dan seperti pengetahuan kita bahwa negeri Mesir tidak berada di benua Asia,
وَبِأَنَّ السَّمَاءَ لَيْسَتْ تَحْتَنَا.
dan bahwa langita itu tidak berada dibawah kita.
أَقْسَامُ التَّصَوُّرِ وَالتَّصْدِيْقِ :
Pembagian Tashowwur dan Tashdieq:
كُلٌّ مِنَ التَّصَوُّرِ وَالتَّصْدِيْقِ يَنْقَسِمُ إِلَی قِسْمَيْنِ :
Setiap dari Tashowwur dan Tashdieq terbagi kepada dua bagian:
١- بَدِيْهِيٌّ وَهُوَ مَا لاَ يَحْتَاجُ إِلَی فِكْرٍ وَنَظَرٍ.
1. Badiehi, ialah sesuatu yang tidak memerlukan pemikiran (mendalam) dan penelitian.
كَتَصَوُّرِ الْجُوْعِ والْعَطَشِ وَالْبُرُوْدَةِ وَالْحَرَارَةِ.
Seperti menggambarkan rasa lapar, haus, dingin dan panas.
وَكَالتَّصْدِيْقِ بِأَنَّ الشَّيْءَ الْوَاحِدَ لاَيُمْكِنُ أَنْ يَكُوْنَ فِي مَكَانَيْنِ فِي آنٍ وَاحِدٍ.
Dan seperti pembenaran bahwa sesuatu itu tidak mungkin berada di dua tempat yang berbeda pada satu waktu.
وَبِأَنَّ الْوَاحِدَ نِصْفُ الْإِثْنَيْنِ.
dan bahwa satu itu adalah setengah dari dua.
٢- نَظَرِيٌّ وَهُوَ مَا يَتَوَقَّفُ عَلَی بَحْثٍ وَتَأَمُّلٍ٬
2. Nazhari ialah sesuatu yang membutuhkan pembahasan dan penelitian.
كَتَصَوُّرِ حَقِيْقةِ الْكَهْرُبَاءِ وَالرُّوْحِ وَالرَّادِيُو.
Seperti menggambarkan hakikat listrik, ruh dan radio.
وَكَالتَّصْدِيْقِ بِأَنَّ الْعَالَمَ حَادِثٌ.
dan seperti pembenaran bahwa alam itu baru.
وَبِأَنَّ الْأَمْوَاتِ سَتُبْعَثُ مِنَ الْقُبُوْرِ.

dan bahwa mayat-mayat itu akan dibangkitkan dari alam kubur.
فَهٰذِهِ الْحَقَائِقُ لاَيُمْكِنُنَا إِدْرَاكُهَا إِلاَّ بَعْدَ إِطَالَةِ الْفِكْرِ وَتَدْقِيْقِ النَّظَرِ.
Maka hakikat-hakikat ini tidak mungkin kita mengetahuinya kecuali setelah pemikiran yang mendalam dan penelitian  yang menyeluruh.



Oleh; Ust Hendra Sudrajat
Materi 4
Definisi ilmu
اَلْعِلْمُ
ILMU
تَعْرِيْفُهُ :
Definisinya:
اَلْعِلْمُ عِنْدَ الْمَنَاطِقَةِ :
Definisi ilmu menurut ahli Manthiq ialah:
 إِدْرَاكُ الْمَجْهُوْلِ عَلَی جِهَةِ الْيَقِيْنِ أَوِ الظَّنِّ إِدْرَاكًا يُطَابِقُ الْوَاقِعَ أَوْ يُخَالِفُهُ.
Mengetahui sesuatu yg belum diketahui berdasarkan keyakinan atau praduga yg kuat, pengetahuan (yg diperoleh itu) sesuai dengan kenyataan atau menyalahinya.
فَإِذَا رَأَيْتَ شَبْحًا مِنْ بُعْدٍ،
Maka apabila anda melihat sebuah bayangan dari kejauhan,
وَأَدْرَكْتَ أَنَّهُ إِنْسَانٌ،
dan anda mengetahui bahwa dia(bayangan) itu seorang manusia,
وَاعْتَقَدْتَ ذٰلِكَ،
dan anda meyakini hal itu,
وَكَانَ فِي الْوَاقِعِ إِنْسَانًا،
dan ternyata pada kenyataannya seorang manusia,
كَانَ إِدْرَاكُكَ عِلْمًا يَقِيْنِيًّا مُطَابِقًا لِلْوَاقِعِ.
(Maka) keadaan pengetahuan anda itu (disebut) ilman yaqieniyyan muthabiqon lil waaqi', artinya sebuah pengetahuan yg didasari keyakinan yang sesuai/cocok dengan kenyataannya.
وَإِذَا ظَنَنْتَ فَقَطْ أَنَّهُ إِنْسَانٌ،
Dan apabila anda hanya menduga saja bahwa dia (:bayangan) itu seorang manusia,
كَانَ إِدْرَاكُكَ عِلْمًا ظَنِّيًّا مُطَابِقًا اِلْوَاقِعِ.
(Maka) keadaan pengetahuan anda itu (disebut) ilman zhonniyyan muthobiqon lil waaqi', artinya sebuah pengetahuan yg didasari dugaan kuat yg cocok dengan kenyataan.
وَإِذَا لَمْ يَكُنْ فِي الْوَاقِعِ مَا رَأَيْتَهُ إِنْسَانًا، بِأَنْ كَانَ شَجَرَةً مَثَلاً،
Dan apabila tidak terbukti pada kenyataannya apa yang anda lihat seorang manusia, karena ia (=bayangan) itu ternyata sebuah pohon misalnya,
كَانَ إِدْرَاكُكَ فِي الصُّوْرَرَةِ الْأُوْلَی عِلْمًا يَقِيْنِيًّا غَيْرَ مُطَابِقٍ لِلْوَاقِعِ.
(Maka) keadaan pengetahuanmu pada bentuk yg kesatu disebut *ilman yaqieniyyan ghoiro muthobiqin  lil waaqi'* , artinya _sebuah pengetahuan yg didasari keyakinan yg tidak sesuai dengan kenyataannya_ .
وَعِلْمًا ظَنِّيًّا غَيْرَ مُطَابِقٍ لِلْوَاقِعِ فِي الصُّوْرَةِ الثَّانِيَةِ.
Dan disebut *ilman zhonniyyan ghoiro muthobiqin lil waaqi'* (artinya _sebuah pengetahuan yg didasari dugaan kuat yg tidak sesuai dengan kenyataan_ ) pada bentuk yang kedua.
وَبِنَاءً عَلَی ذٰلِكَ فَاعْتَقَدَ النَّاسُ بِأَنَّ اْلأَرْضَ مِسْطَحَةٌ غَيْرَ كُرَوِيَّةٍ، عِلْمٌ يَقِيْنِيٌّ غَيْرَ مُطَابِقٍ لِلْوَاقِعِ.
Dan berdasarkan hal itu, maka orang-orang yg berkeyakinan bahwa bumi itu datar bukan bulat, (maka pengetahuan ini disebut) *ilman yaqieniyyan ghoiro muthobiqin lil waaqi'*, artinya _sebuah pengetahuam yg didasari keyakinan yg tidak sesuai dengan kenyataannya_ .



Oleh; Ust Hendra Sudrajat
Materi-3
Faidah ilmu Manthiq
فَوَاءِدُهُ
Faidah-faidahnya (ilmu Manthiq)
مِنْ فَوَاءِدِهِ:
١_ تَرْبِيَّةُ الْقَوِيِّ الْعَقْلِيَّةِ وَتَنْمِيَتُهَا بِالتَّمَرُّنِ وَمُزَاوَلَةِ الْبَحْثِ فِي طُرُقِ التَّفْكِيْرِ.
Diantara faidah-faidahnya :
1. Mendidik kekuatan akal dan mengembangkannya dengan latihan-latihan dan praktek pembahasan dalam metoda berfikir.
٢- وَضْعُ الْأَشْيَاءِ فِي مَوَاضِعِهَا وَأَدَاءُ الْأَعْمَالِ فِي أَوْقَاتِهَا, فَلَيْسَ مِنَ الْمَنْطِقِ تَكْلِيْفُ إِنْسَانٍ مَا لاَيُطِيْقُهُ, وَلاَ إِرْجَاءُ عَمَلٍ الْيِوْمَ إِلَی الْغَدِ.
2.Meletakan segala sesuatu pada posisinya dan menunaikan segala perbuatan pada waktunya. Maka tidak termasuk manthiq membebani manusia dengan sesuatu yang ia tidak mampu dan menangguhkan pekerjaan hari ini kepada hari esok.
٣- تَمْيِيْزُ الْأَفْكَارِ الصَّائِبَةِ عَنِ الْخَاطِئَةِ, وَهٰذِهِ هِيَ الْفَائِدَةُ الْأَسَاسِيَّةُ مِنْهُ.
3.Membedakan fikiran-fikiram yang benar dari yang salah/keliru. Dan inilah faidah yang utama dari ilmu Manthiq.
وَهِيَ فَائِدَةٌ تَتَلاَقَی عِنْدَهَا شُعَبٌ شَتَّی مِنَ الْفَوَائِدِ.
Dan faidah yang akan ditemukan beraneka ragam manfaatnya.
فَلِلْإِنْسَانِ تَفْكِيْرٌ فِي الْعُلُوْمِ  الْإِنْسَانِيَّةِ وَالطَّبِيْعِيَّةِ, وَلَهُ أَفْكَارٌ فِي تَدْبِيْرِ الْمَنْزِلِ وَتَرْبِيَّةِ الْأَطْفَالِ وَسِيِاسَةِ الدُّوَلِ.
Maka manusia memiliki pemikiran tentang ilmu sosial dan ilmu alam, dan mempunyai pemikiran tentang ekonomi rumah tangga dan pendidikan anak-anak, dan politik kenegaraan.
فَالْمَنْطِقُ عَيْنُهَا الْبَاصِرَةُ,
Maka Manthiq itu pandangannya tajam,
وَدَلِيْلُهَا الْهَادِيْ,
dan petunjuknya tepat,
وَمَنَارُهَا الْوَاضِحُ.
dan cahayanya terang.
وَلِذَا سُمِّيَ "عِلْمُ الْعُلُوْمِ", و"عِلْمُ الْمِيْزَانِ", و"مِعْيَارُ الْعُلُوْمِ".
وَمِنْ هُنَا تَسْتَطِيْعُ أَنْ تُدْرِكَ أَهَمِّيَّةَ الْمَنْطِقِ, وَتَطْمَئِنَّ إِلَی مَا رُوِيَ عَنِ الْغَزَالِيِّ مِنْ "أَنَّ مَنْ لاَمَعْرِفَةَ لَهُ بِالْمَنْطِقِ لاَيُوْثِقُ بِعِلْمِهِ".
Dan oleh karena itu ilmu Manthiq disebut juga dengan nama:
ILMU ULUM (ilmunya dari semua ilmu),
ILMU MIZAN (ilmu untuk mengukur),
MI'YARUL ULUM (standar/ukuran dari ilmu-ilmu).
Dan dari sini kamu akan mampu mengetahui sangat pentingnya ilmu Manthiq.
Dan menjadi tentram apa yang diriwayatkan dari imam al-Ghazali :
" _Sesungguhnya orang yang tidak mengetahui ilmu Manthiq tidak akan bisa mengkokohkan ilmunya_ ".


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.