Ta'rif/pengertian
Fail adalah isim yang harus rafa' dan berposisi setelah
fi'il mabni ma'lum dan menunjukan pada pelaku sebuah pekerjaan atau sesuatu
yang disifatinya. Perhatikan contoh berikut ini!
قَامَ الرَّجُلُ = Lelaki itu sudah
berdiri
تَرَافَعَ المُحَامِيَانِ = Dua
pengacara itu sedang mengajukan permohonan
قَاتَلَ المُنَاضِلُوْن = Kelompok
militan itu telah berperang
تَقَرَّرَ إعْلَانُ نَتِيْجَةِ الإمْتِحَان
= Pengumuman hasil ujian telah pasti
Semua kata yang diberi warna biru diatas
berposisi sebagai fail yang menunjukan pada pelaku sebuah perbuatan. Pada
contoh terakhir menunjukan sesuatu yang disipati.
1. Jenis kalimah yang bisa dijadikan fail adalah sebagai
berikut:
Fail bisa dibuat dari isim mu'rab seperti pada contoh
siatas dan
Bisa juga fail dibuat dari isim yang mabni. Isim mabni
adalah kalimah dari jenis isim dzahir, isim isyarah, isim maushul dll.
Perhatikan contoh berikut ini!
جَلَسْتُ : التَّاء: ضَمِيْرٌ
مَبْنِيٌ فِي مَحَلِ رَفْعٍ فَاعِلٌ = Aku telah menulis
; ta pada jalastu adalah isim dlamir
الرَّجُلُ حَضَرَ = Lelaki itu
telah hadir; pada kalimah حَضَرَ terdapat kata ganti
yang disiratkan yang disebut sebagai dlomir mustatir dengan memperkiarakan
kalimah هُوَ yang kembali pada kalimah الرَّجُلُ.
نَجَحَ هَذَا الطَّالِبُ = Siswa ini telah
berhasil. هَذَا adalah isim isyarah yang berposisi
sebagai fai'l dari kalimah نَجَحَ
Kemudian mengenai penjelasan isim mabni akan dibahas
dalam posting berikutnya insyallah.
Selain itu fa'il bisa dibentuk dari masdar mu'awal dari أنْ وَ الْفِعْــلِ contoh: يَنْبَغِى أنْ
تَفُوْزَ = Sepantasnya kamu berbahagia. Kalimah أنْ تَفُوْزَ adalah mashdar mu'awal yang berposisi
sebagai fa'il.
2. Ketika membuat jumlah fi'liyyah dan fa'il terdiri dari
isim tatsniyyah atau jamak, maka bentuk fi'il selamanya harus dalam bentuk
mufrod. Perhatikan contoh berikut!
حَضَرَ المُدَرِّسُ = Guru itu telah
datang
حَضَرَ المُدَرِّسَوْنُ = Guru-guru itu telah
datang
حَضَرَ المُدَرِّسَانِ = Dua orang guru
itu telah datang
3. Apabila fa'il terdiri dari isim mufrad yang
mu'annats atau jamak mu'annats salim atau jamak taksir, maka jika fi'ilnya
fi'il madi maka harus menambahkan ta sukun pada akhirnya dan ta
berharkat pada awal mudlari'. Perhatikan contoh berikut!
سَافَرَتْ / تُسَافِرُ فَاطِمَةُ = Fatimah bertamasya
> isim mufrad
سَافَرَتْ / تُسَافِرُ الطَّالِبَاتُ = Para siswi itu
bertamasya > Jamak mu'annats salim
سَافَرَتْ / تُسَافِرُ الطُّلَّابُ = Siswa-siswi itu
bertamasya > Jamak taksir
Catatan:
Kalimah yang mu'annats terbagi atas dua bagian :
Mu'annats Hakiki, yaitu setiap kalimah/kata yang bermakna
manusia atau hewan. Seperti: فاطمة و الهرة
مُؤَنَّث المجارى / Mu'annats Majazi, yaitu setiap kalimah
yang menunjukan makna mu'annats tetapi bukan merupakan bagian dari mu'annats
hakiki tetapi banyak digunakan oleh orang arab sebagai majaz yang dipakai untuk
mu'annats. Seperti ; الشَّمْسُ = Mata hari dan المِنْضَدَةُ
= Meja tamu.
Posting Komentar