Ilmu Mantiq; Pembagian Ilmu


Oleh; Ust Hendra Sudrajat
Materi 5
Pembagian Ilmu
أَقْسَامُهُ
Pembagian ilmu
يَنْقَسِمُ الْعِلْمُ إِلَی تَصَوُّرٍ وَ تَصْدِيْقٍ.
Terbagi ilmu itu (menurut ahli Manthiq) kepada 2:
a. TASHOWWUR
b. TASHDIEQ
١- فَالتَّصَوُّرُ هُوَ إِدْرَاكُ حَقَائِقِ الْمُفْرَدَاتِ مِنْ غَيْرِ تَعَرُّضٍ لِإِثْبَاتِ شَيْءٍ لَهَا أَوْ نَفْيِهِ عَنْهَا.
1.Tashowwur ialah mengetahui hakikat satuan-satuan tanpa adanya pertentangan (satu sama yang lainnya), untuk menetapkan sesuatu kepadanya atau meniadakan sesuatu itu daripadanya.
وَذٰلِكَ كَإِدْرَاكِ مَعْنَی لَفْظِ "أَحْمَدُ"، وَ "طَاهِرٌ"، وَ "أَنْتَ"، وَ "هِيَ" وَ غَيْرِهَا مِنَ الْمَعَارِفِ السَّبْعِةِ.
Dan itu seperti mengetahui makna lafazh "Ahmad", "Thohir", "Anta", "Hiya" dan yang lainnya yang termasuk isim makrifat yang tujuh.
وَكَإِدْرَاكِ مَعْنَی "بَيْتٌ" وَ "طَائِرٌ" وَ"شَجَرَةٌ" .
Dan seperti mengetahui makna "rumah" , "burung" dan "pohon".
٢- وَالتَّصْدِيْقُ هُوَ إِدْرَاكُ النِّسْبَةِ التَّامَّةِ بَيْنَ مُفْرَدَيْنِ٬
2. Tashdieq ialah mengetahui hubungan yg sempurna diantara dua satuan.
أَوْ هُوَ الْحُكْمُ عَلَی حَقِيْقَةٍ بِإِثْبَاتِ شَيْءٍ لَهَا أَوْ نَفْيِهِ عَنْهَا.

Atau (Tashdieq itu) ialah (memberlakukan) suatu ketentuan pada suatu hakikat dengan menetapkan sesuatu kepadanya atau meniadakan sesuatu darinya.
وَذٰلِكَ كَإِدْرَاكِنَا بِأَنَّ "مُحَمَّدُ عَبْدُهُ" بَاعِثُ النَّهْضَةِ الْإِسْلاَمِيَّةِ الْحَدِيْثَةِ٬
Dan (termasuk) Tashdieq itu seperti pengetahuan kita bahwa Muhammad Abduh adalah pelopor kebangkitan islam modern,
وَأَنَّ إِنْدُوْنِسِيَّا بِلاَدٌ غَنِيَّةٌ٬
dan bahwa indonesia adalah negeri yang kaya raya,
 وَكَإِدْرَاكِنَا بِأَنَّ مِصْرَ لَيْسَتْ فِي آسِيَا٬
dan seperti pengetahuan kita bahwa negeri Mesir tidak berada di benua Asia,
وَبِأَنَّ السَّمَاءَ لَيْسَتْ تَحْتَنَا.
dan bahwa langita itu tidak berada dibawah kita.
أَقْسَامُ التَّصَوُّرِ وَالتَّصْدِيْقِ :
Pembagian Tashowwur dan Tashdieq:
كُلٌّ مِنَ التَّصَوُّرِ وَالتَّصْدِيْقِ يَنْقَسِمُ إِلَی قِسْمَيْنِ :
Setiap dari Tashowwur dan Tashdieq terbagi kepada dua bagian:
١- بَدِيْهِيٌّ وَهُوَ مَا لاَ يَحْتَاجُ إِلَی فِكْرٍ وَنَظَرٍ.
1. Badiehi, ialah sesuatu yang tidak memerlukan pemikiran (mendalam) dan penelitian.
كَتَصَوُّرِ الْجُوْعِ والْعَطَشِ وَالْبُرُوْدَةِ وَالْحَرَارَةِ.
Seperti menggambarkan rasa lapar, haus, dingin dan panas.
وَكَالتَّصْدِيْقِ بِأَنَّ الشَّيْءَ الْوَاحِدَ لاَيُمْكِنُ أَنْ يَكُوْنَ فِي مَكَانَيْنِ فِي آنٍ وَاحِدٍ.
Dan seperti pembenaran bahwa sesuatu itu tidak mungkin berada di dua tempat yang berbeda pada satu waktu.
وَبِأَنَّ الْوَاحِدَ نِصْفُ الْإِثْنَيْنِ.
dan bahwa satu itu adalah setengah dari dua.
٢- نَظَرِيٌّ وَهُوَ مَا يَتَوَقَّفُ عَلَی بَحْثٍ وَتَأَمُّلٍ٬
2. Nazhari ialah sesuatu yang membutuhkan pembahasan dan penelitian.
كَتَصَوُّرِ حَقِيْقةِ الْكَهْرُبَاءِ وَالرُّوْحِ وَالرَّادِيُو.
Seperti menggambarkan hakikat listrik, ruh dan radio.
وَكَالتَّصْدِيْقِ بِأَنَّ الْعَالَمَ حَادِثٌ.
dan seperti pembenaran bahwa alam itu baru.
وَبِأَنَّ الْأَمْوَاتِ سَتُبْعَثُ مِنَ الْقُبُوْرِ.

dan bahwa mayat-mayat itu akan dibangkitkan dari alam kubur.
فَهٰذِهِ الْحَقَائِقُ لاَيُمْكِنُنَا إِدْرَاكُهَا إِلاَّ بَعْدَ إِطَالَةِ الْفِكْرِ وَتَدْقِيْقِ النَّظَرِ.
Maka hakikat-hakikat ini tidak mungkin kita mengetahuinya kecuali setelah pemikiran yang mendalam dan penelitian  yang menyeluruh.


Tags

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.