1. Naibul Fail adalah
isim yang harus marfu' dan ditempatkan setelah fi'il mabni majhul yang awalnya
adalah posisi fa'il yang dihilangkan. Ada baiknya sebelum mengkaji naibul fail
mengkaji dulu Fail.
Alasan meniadakan fail bisa karena
Karena si pendengar sudah tahu,
Karena memang tidak tahu seandainya disebutkanpun tidak
akan memberikan faidah bagi yang mendengar ungkapan yang disampaikan
Karena takut
Perhatikan contoh berikut!
"هُزِمَ العَدُوُّ وأصل
الجملة "هَزَمَ جَيْشُنَا العدوَّ = Musuh dikalahkan.
Asalnya adalah tentara kami mengalahkan musush. Kalimah جَيْشُنَا dihilangkan karena dianggap pendengar sudah
mengetahuinya kemudian kalimah العَدُوُّ menempati posisinya dan setelah itu
pola fi'il di ubah kedalam pola mabni majhul dengan cara; mendlomahkan huruf
awal dan mengkasrahkan huruf sebelum akhir pada fi'ilnya. Hal ini mirip dengan
membentuk kalimat pasif didalam bahasa Indonesia.
2. Fi'il yang digunakan bisa
dari jenis fi'il yang muta'adi bisa juga dari fi'il yang lazim.Fi'il muta'adi adalah yang
memiliki satu maf'ul atau lebih. Sementara lazim adalah fi'il
yang tidak membutuhkan Maf'ul bih.
Jika fi'ilnya adalah muta'adi yang memiliki satu maf'ul
bih maka langkah membentuk naibul fail dengan meniadakan failnya dan
menempatkan maf'ul bih pada posisi fa'il yang dihilangkan dan jangan lupa
fi'ilnya harus dirubah kedalam pola majhul. Seperti pada contoh di atas
Jika maf'ulnya lebih dari satu maka yang ditempatkan pada
posisi fa'il yang di hilangkan adalah muf'ul bih yang pertama dan di rafa'kan
karenan menjadi naibul fail. Perhatikan contoh berikut!
أُعْطِيَ النَّاجِحُ جَائِزَةً = Yang lulus diberi hadiah. ungkapan ini
asalnya adalah: أَعْطَي المُعَلِّمُ النَّاجِحَ جَائِزَةً
= Guru memberi hadiah kepada yang lulus.
Jika Fi'ilnya adalah Lazim maka tinggal menghilangkan
fa'ilnya dan mengubah fi'il kedalam pola majhul. Sementara yang menjadi naibul
fail bisa dalam bentuk syibhul jumlah, yaitu dorf atau jar majrur seperti
contoh berikut!
يُتَنَزَّحُ فى الحَدِيْقَةِ = di kebun dibersihkan.
asalnya adalah يَتَنَزَّحُ النَّاسُ فى الحديقة = Orang-orang sedang bersih-bersih di kebun.
asalnya adalah يَتَنَزَّحُ النَّاسُ فى الحديقة = Orang-orang sedang bersih-bersih di kebun.
3. Fi'il yang disandingkan dengan fa'il disebut fi'il
berpola mabni ma'lum dan fi'il yang disandingkan denga naibul fa'il disebut
fi'il berpola mabni majhul.
4. Langkah-langkah merubah pola fi'il dari mabni ma'lum
ke mabni majhul ketika ingin membuat naibul fa'il adalah sebagai berikut:
Jika fi'ilnya adalah fi'il madli, yaitu dengan
mendlamahkan huruf awal dan mengkasrahkan huruf sebelum akhir seperti; صَنَعَ menjadi صُنِعَ dan أكْرَمَ menjadi أُكْرِمَ . Jika huruf awalnya
adalah ta maka huruf yang kedua sama-sama di dlamahkan seperti ta. Seperti : تَسَلَّمَ menjadi تُسُلِّمَ
Jika fi'ilnya adalah fi'il mudlari', yaitu dengan
mendlamahkan huruf awal dan memfathahkan huruf sebelum akhir. Seperti; يَضْرِبُ menjadi يُضْرَبُ
5. Naibul fa'il bisa dibuat dari; isim mu'rab, isim
mabni, masdar shareh dan masdar mu'awal.
Posting Komentar